PIKIRANMASA.COM//JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin sinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Dalam audensi yang berlangsung di Kantor Pusat Baznas, (23/5), ada tiga program yang disepakati dan akan ditindaklanjuti dengan Memorandum of Understanding (MoU).
Ketiga program itu adalah permodalan usaha berbasiskan syariah, sinergi program pendampingan usaha penerima manfaat dan peluang pasar dan offtaker usaha pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sinergi program antara Kementan dengan Baznas dijalin dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. Menurut Mentan Syahrul, Baznas memiliki peluang yang cukup besar sebagai sumber alternatif permodalan usaha pertanian selain dari lembaga keuangan dan perbankan.
“Untuk mewujudkan pembangunan pertanian nasional yang maju, mandiri dan modern, maka diperlukan sinergi lintas sektoral. Kami senang, Baznas dapat terlibat secara aktif sebagai mitra Kementerian Pertanian untuk mendukung petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya,” kata Mentan Syahrul.
Pelatihan Petani ke 13 juta, Mentan SYL Minta Semua Bersiap Hadapi El Nino
Dikatakannya, pertanian Indonesia kini menjelma menjadi sektor usaha yang menjanjikan. Adaptasi dengan teknologi dan pengelolaan yang dilakukan secara modern membuat sektor pertanian nasional berkembang pesat.
“Pertanian kini telah menjelma menjadi bisnis yang menjanjikan. Apalagi saat ini pertanian kita ditopang oleh generasi milenial yang mampu menyulap pertanian menjadi bisnis yang berkelanjutan,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, nantinya Baznas diproyeksikan untuk menunjang penyediaan modal untuk petani, khususnya petani milenial.
“Kabar bahagia ini perlu kami sampaikan, bahwa Kementan melalui BPPSDMP bersama dengan Baznas akan menjalin MoU terkait permodalan usaha berbasis syariah untuk petani milenial program YESS, pendampingan usaha dan memperluas pasar usaha pertanian,” terang Dedi.
Sebagaimana diketahui, program YESS atau Youth Entrepreneur and Employment Support Services merupakan program kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD).
Program YESS dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian. “Melalui Program YESS ini, Kementerian Pertanian menciptakan wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas,” tutur Dedi.
Dedi melanjutkan, program ini ditujukan bagi para pemuda, khususnya di wilayah pedesaan untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan dan menambah peluang kerja.
“Dalam kurun waktu 2019-2025, pelaksanaan Program YESS menyasar 320.000 generasi muda di pedesaan. Tentu ini adalah peluang yang sangat besar untuk dapat dimaksimalkan. Nah, dalam kerangka itulah Baznas hadir bekerjasama dengan Kementan, dalam hal ini BPPSDMP,” terang Dedi.
Kegiatan audiensi tersebut dihadiri Plt Direktur Pendistribusian Dan Pendayagunaan Layanan UPZ dan CSR Baznas Eka Budhi Sulistyo Sedangkan dari BPPSDMP diwakili Koord Komponen 3 Program YESS, Rizky Permana. Turut hadir diacara tersebut Bagian Kerjasama dan Tim Divisi Kemanusiaan Baznas.(*)